subhanaallah, jepara memang indah.
dibalik cuacanya yang panas, jepara menyimpan sejuta kenangan... uuupzzz, menyimpan sejuta keindahan yang luar biasa...
seperti biasa perjalanan yang cukup jauh membuat ku harus berpikir bagaimana aku menggaruk telapak kaki ku yang gatal, karena pada saat itu aku pake sepatu... ckckckkck...
setelah 6 jam naik motor BM 3399 CV. akhirnya sampai juga di jepara, dijepara langsung makan malam di tenda putih, setelah itu bobo....
hahhaaa hari kedua panas tetap menemani, disanalah cerita yang sesungguahnya dimulai...
bangun jam 4 pagi, subuhan, terus mengitari jalanan utama jepara,.. kota ini sangat misterius...
tetapi yang membuat aku ingin menulis bukan lah tentang kota nya, tetapi tentang orang nya...
terpana aku dihari pertama...
orang yang ramah cerminan jawa, selalu memberi rasa aman. hari pertama berlalu dan lupa apa aja hari pertama...
hari kedua mulai panas lagi, dari keliling2 salah tuntutan sampai air terjun seperti keran...
tapi puncaknya pada malam harinya, perdebatan sengit tentang benar tidak nya satu teori jadi kudapan...
mengalahkan bakwan yang enak dan teh yang sedap yang telah dihidang kan....
dari inilah semua berubah... main set kami berubah, rundown kami juga... sehingga kemudian terjadi struktur yang keesokan akan kami survey...
hari ketiga berlalu sesuai rencana atau bahkan lebih baik, hari keempat juga begitu... hari kelima di tuntaskan dengan instansi dan diakhiri dengan bandengan.
nah ini karimun jawa....
hari terakhir dan termasuk yang istimewa... ehem ehem...
lanjutanya besok lagi ya..
mau kuliah permukiman ini...
wassalam
Selasa, 25 Oktober 2011
Jumat, 29 Juli 2011
ada 7 hal pertama yang harus diperbaiki di negara ini, dibawah ini sebuah rekomendasi yang saya ingin diskusikan sehingga mampu diangkat kepermukaan.
1. revitalisasi birokrasi,
2. rubah sistem secara berkala dan pasti,
3. bentuk demokrasi harus dibatasi,
4. rubah pola hidup bodoh,
5. hukum koruptor dengan kejam,
6. bentuk management berbasis digital.
7. rubah sistem pendidikan.
1. revitalisasi birokrasi,
2. rubah sistem secara berkala dan pasti,
3. bentuk demokrasi harus dibatasi,
4. rubah pola hidup bodoh,
5. hukum koruptor dengan kejam,
6. bentuk management berbasis digital.
7. rubah sistem pendidikan.
Minggu, 19 Juni 2011
kota kompak
Kota kompak masih menjadi perdebatan terhadap keberlanjutan kota dewasa ini, keberlanjutan kota harus didukung oleh tiga klausa abadi yaitu lingkungan, sosial, ekonomi, yang ketiganya melekukakn integrasi dan interaksi secara padu dan menyatu sehingga membentuk bentukan kota kompak. Ketiga klausa harus melakukan integrasi adalah dengan membentuk sedemikian rupa seperti, lingkungan : menggunakan energy secara efisien, melakukan koservasi terhadap lingkungan sumber daya alam dan habitat, melakukan mitigasi terhadap lingkungan sehingga mengurangi resiko bencana. Sosial : melakukan penataan terhadap kualitas hidup yang baik serta melakukan pemertaaan sosial secara menyeluruh. Ekonomi : melakukan management terhadap potensi – potensi ekonomi local serta memenuhi kebutuhan akan lapangan pekerjaan. Dari keintegrasian ketiga hal tersebut membentuk sebuah interaksi yang mampu membangun kota secara kompak. Kota kompak memiliki beberapa kata kunci untuk menjawab kebutuhan akan keberlanjutan kota pada masa sekarang ini yaitu efisiensi, intensifikasi, konservasi, dan revitalisasi. Hal diatas muncul sebagai jawaban dari bentuk kota yang sprawl dan tidak berbentuk.
“Bentuk kota kompak sebagai jawaban terhadap kota sprawl”
Berdasarkan bentuk kota kompak yang merupakan jawaban dari kota acak, bentuk kota kompak memiliki struktur yang jelas. Karakter – karakter yang terbentuk pun lebih dapat dibaca dengan jelas seperti ; Daerah pusat revitalisasi, High-density pengembangan, Campuran pengembangan penggunaan, Layanan dan fasilitas: rumah sakit, taman, sekolah, waktu luang dan menyenangkan. Kota kompak lebih memiliki efisiensi yang lebih baik karena beberapa kepentingan disajikan didalam satu area sehingga mempermudah untuk menjangkau nya. Intensifikasi lahan yang diterapkan melalui bentuk mixed use membuat semakin kondusif nya pembangunan yang dilakukan. Konservasi terhadap lingkungan sumber daya alam dan habitat serta pencegahan bencanapun semakin membuat lingkungan terjaga, salah satunya adalah penanaman pohon yang melakukan konservasi terhadap lingkungan dan habitat. Bentuk revitalisasi yaitu meremajakan kembali hal – hal yang sudah dianggap tidak layak untuk digunakan lagi, misalnya revitalisasi taman kota dan sebagainya.
HIGH DENSITY IN THE COMPACT CITY
Salah satu karakter dari kota kompak adalah kepadatan yang tinggi, kepadatan tinggi dalam sebuah kota menjadi momok yang mampu merubah wajah kota secara mendasar dan radikal. Kepadatan merupakan faktor ‘x’ yang dapat mengendalikan perkembangan kota secara keberlanjutan dan berkesinambungan. Faktor ini biasanya ditandai dengan bentuk – bentuk pembangunan yang semakin menumbuhi kawasan kota baik secara sprawl ataupun terbentuk secara organizes. kota Kompak dapat disebut “A system of cities in driving growth” yaitu sebuah sistem kota dalam mengendarai pertumbuhan kota itu sendiri, kota kompak mempunyai kepadatan yang tinggi dan cenderung mampu melakukan rekayasa terhadap kepadatan kota Sehingga kepadatan dapat di pecahkan dalam bentuk yang khas dan mampu mengorganisasikan bentuk – bentuk kepadatan sedemikian rupa.
Kepadatan menjadi attribute utama dalam kota kompak karena dasar dari pengembangan kota kompak salah satunya adalah ketidakmampuan kota dalam mengatasi kepadatan yang semakin menumbuhi secara radikal dan sprawl di dalam kota. Bentuk dan kepadatan kota dapat menjadi implikasi terhadap kebrlanjutan kota untuk masa depan. Kapadatan mampu merubah dan menggeserkan beberapa paradigma positif menjadi negative, serta sebaliknya. Hal inilah yang patut dicermati secara kondisional, bentuk kepadatan yang positif seperti yang diterapkan pada kota kompak adalah kemampuan kota kompak untuk menorganisasikan kepadatan itu sendiri menjadi sesuatu yang lebih baik dan tersusun. Bentuk nyata yang terbentuk adalah kemampuan untuk menerapkan beberapa fungsi mixed use dalam satu area sehingga jangkauannya semakin dekat dan aksesnya semakin mudah.
Beberapa isu yang mengenai kepadatan ataupun density pada compact city adalah kemungkinan high-density yang begitu tinggi tak mampu lagi dikendalikan oleh kota kompak sehingga menjadi sebuah boomerang bagi compact city itu sendiri. Serta Kemampuan kota kompak dalam mempertahankan density 24/7 dalam suatu area menjadi sorotan karena kehidupan kota sendiri memiliki ketergantungan terhadap place and time.
a. Kota sprawl b. compact city
Foto diatas merupakan ilustrasi dari bentukan kota sprawl dan compact city yang pada segi visual dapat terlihat dengan jelas perbedaannya baik secara bentuk, fungsi, hirarki, struktur hingga pola yang terbentuk dari dua kota tersebut. Kota kompak cenderung mengoorganisir beberapa tempat menjadi berfungsi mixed use yang lebih efisien dan intens. Sedangkan kota sprawl cenderung membangun secara radikal.
Perkembangan kota kompak mampu berkembang begitu pesat dan dapat menjaga keberlanjutanya menjadi jawaban terhadap isu – isu tentang high density pada compact city. Hal ini dapat dilihat pada Negara – Negara yang telah menerapkan kota kompak sebagai pilihan dalam tantangan keberlanjutan kota.
Korean city sebagai kota kompak
Isu yang telah menjadi wacana untuk kemampuan kota kompak dalam mengorganisir kepadatan apabila telah mencapai pada puncak kepadatan, adalah keberlanjutan kota ini membentuk siklus dasar sehingga kembali membentuk compact city yang memulai dari area kecil sehingga membentuk sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah kota kompak secara organizes. Hal ini merupakan program dasar dari kota kompak dalam menghadapi kebrlanjutan kota, bebarapa indicator yang digunakan adalah high density, growth pattern dan lain – lain. Dari beberapa indicator tersebut kota kompak membentuk sebuah siklus keberlanjutan yang mampu mengintegrasikan beberapa aspek seperti sosial, ekonomi dan lingkungan.
Kepadatan yang tinggi dapat membentuk pola pikir efisiensi waktu, pembentukan konsentrasi kegiatan yang mempunyai kesamaan. Terbentuknya kawasan mixed use lebih dikarenakan kepadatan yang tinggi sehingga kebutuhan akan area mixed use lebih terakomodir dengan baik dalam keadaan density yang begitu tinggi. Beberapa hal yang mampu membentuk pola yang lebih baik dan lebih jelas apabila terbentuk secara structural dan mandiri. Bentuk – bentuk mixed use sebagai implikasi dari efisiensi waktu yang menjadi inti dari pembuatan kota kompak secara integral dan berkelanjutan. Kota kompak mampu mengakomodir beberapa kebutuhan sektoral seperti ekonomi dan jasa menjadi lebih tersusun secra khas dan membentuk klaster yang lebih memudahkan dan lebih menguntungkan tetapi lebih kompetitif. Kemampuan inilah yang dibutuhkan oleh sebuah kota dalam mendorong pemerataan sosial dan ekonomi, kebutuhan – kebutuhan terhadap kemampuan kota memanagement basis sektoral dapat di aplikasikan secara integral dan sustainable sehingga membentuk ekonomi yang kuat dari dalam serta mampu bersaing pada sekala yang lebih luas.
STUDY KASUS
Seoul (Korea Selatan) high density – compact city
Profil
Kota seoul adalah ibukota dari Negara Republik Korea atau yang lebih dikenal dengan sebutan Korea Selatan. Kota ini telah berumur 600 tahun, dan kota ini pernah menjadi ibukota seluruh Korea sampai pada tahun 1945, sebelum menjadi ibukota Korea Selatan pada tahun 1948.
Peta : kota seoul, Korea selatan
Kota seoul terkenal dengan sinar ekonomi asia timur karena dianggap symbol keajaiban ekonomi korea. Kota seoul mempunyai luas 605.52 km², dan mempunyai kepadatan 17.288/km², yang merupakan salah satu kota yang kepadatan tergolong terpadat. Pada grafik dibawah ini terlihat seoul merupakan kepadatan tertinggi.
Grafik batang disamping berdasarkan statistik dari sebuah situs web yang berafiliasi dengan Korea Research Institute for Human Settlements menunjukkan bahwa kepadatan penduduk Seoul adalah tertinggi di antara kota-kota terbesar dari negara-negara OECD. Dari atas ke bawah, di bawah Seoul, London, Tokyo-Yokohama, Berlin, Paris, Roma, Toronto, Sidney, New York, dan Luxembourg
Kota seoul merupakan kota yang menggantungkan harapannya pada ekonomi dan bisnis, dengan kepadatan yang begitu padat kota seoul harus dapat membentuk perannya sebagai kota bisnis yang kuat dalam ekonomi. Terapan yang terbentuk dari kota kompak adalah kepadatan yang terjadi pada kota ini mampu di organisasikan menjadi implementasi dari kota kompak yang menekankan pada aspek efesiensi waktu, intensifikasi lahan, konservasi lahan dan revitalisasi kota.
Kota kompak yang dibangun seoul adalah sebagai respon terhadap kebutuhan ekonomi yang menekankan pada aspek efisiensi waktu dan intensifikasi lahan, yang pada hakikatnya mampu membentuk siklus secara berkelanjutan. Dan menunjukan bentuk kota kompak dengan kepadatan yang tinggi serta kemampuan kota tersebut mengelolanya. Kepadatan yang diakibatkan jumlah penduduk yang berimbas pada pembangunan yang sprawl dapat diminimalisir dengan pembangunan – pembangunan seoul yang lebih mengutamakan mixed use dan berbentuk super block. Kegiatan – kegiatan yang dapat disatukan sehingga intensifikasi lahan dapat diterapkan dengan baik guna mendorong keefisiensian waktu yang digunakan untuk mengakses ataupun menjangkaunya.
Kendaraan di Seoul
Seoul mempunyai jumlah kendaraan yang mencapai angka satu juta unit, sehingga terjadi kemacetan sampai tengah malam, dari segi transportasi hal ini terlihat buruk tetapi dari segi aktifitas kota terlihat kota ini hidup selama 24/7 sehingga keefisienan kota ini terus digunakan. Penduduk yang padat merupakan salah satu penentu wajah dan citra kota, sehingga keberhasilan dari sebuah kota dalam memanagement kepadtan meruapakan faktor penting keberhasilan kota ini berkembang.
Kota seoul adalah implementasi dari kota kompak, sehingga masalah konsumsi energy menjadi isu yang sangat penting dikota ini, konsumsi energi yang dapat dihemat adalah dengan penggunaan mixed use dan mampu memenuhi kebutuhan energy secara menyeluruh. Tetapi hal yang masih diperhatikan adalah konsumsi pemakaian kendaraan yang masih sangat besar sehingga compact city belum dapat diterapkan secara menyeluruh. Faktor transportasi inilah yang masih belum dapat dipecahkan oleh kota seoul, padahal untuk kenadaraan umum sendiri seoul telah memiliki kereta api listrik, subway, dan kereta api express. Kendala yang utama adalah jumlah sarana transportasi publik yang masih kurang mengingat kepadatan kota ini sangat luar biasa, maka dari itu diperlukan perubahan dalam system transportasi secara masal.
Penerapan High Density Compact City yang Dapat Dilakukan di Indonesia
Indonesia memiliki banyak kota dengan berbagai konsep bentukan kota. Sebagai salah satu Negara yang mempunyai penduduk terbanyak di Dunia, Indonesia tentu memiliki kota yang padat dan cenderung sulit untuk mengontrol dan memanegementnya. Kota yang padat dengan konsep yang kurang jelas yang sering kita lihat di Indonesia, sehingga terlihat perkembangan kota di Indonesia tidak mampu sustainable atau berkelenjutan seperti yang diinginkan selama ini.
Indonesia yang masih tergolongkan Negara bagian III atau Negara berkembang, membuat perkembangan sangat penting sebagai moda untuk kita melompat kepada Negara maju. Beberapa hal yang dapat diterapkan dari kota kompak ( compact city ) di Indonesia meliputi high – density, high density ini cenderung menekankan pada konsep mixed use yang mengefisiensikan waktu dan mengintensifikasikan lahan.
JAKARTA HIGH DENSITY
Profil
Jakarta adalah ibukota Negara Republik Indonesia, Jakarta merupakan kota terpadat di Indonesia dengan luas 661,52 km2 dengan penduduk berjumlah 9.588.198 jiwa (2010) memiliki kepadatan penduduk 12.951,8/km². Jakarta satu-satunya kota yang setara dengan provinsi di Indonesia, hal ini merupakan keistimewaannya sebagai ibukota Negara.
Peta : Jakarta
Dengan kepadatan yang tinggi, kota Jakarta menjadi kota yang besar tetapi juga sempit akibat kepadatannya yang cenderung padat sehingga untuk sekala kota maka diperlukan perbaikan dalam mengelola kepadatan yang tinggi menjadi hal yang berharga dan mampu untuk membuat kota ini berkembang secara sustainable.
Perbaikan yang pertama dalam mengatasi kepadatan tinggi atau high density adalah membentuk tempat – tempat mixed use sehingga kegiatan – kegiatan yang memiliki kesamaan dapat diakomodasi secara bersama. Selanjutnya dilakukan pengintensifan lahan seperti membuat super block atau apartment yang mampu menampung penduduk dengan jumlah besar sehingga mengurangi kepadatan dan lahan yang lain dapat digunakan dengan kefisienan yang lebih baik.
Bentuk kota Jakarta
Pengelolaan bangunan tinggi juga harus diperhatikan karena terlihat secara view Jakarta tidak memakai konsep yang baik. Pembentukan super block ataupun apartment seharusnya memiliki aturan ataupun kaidah yang mengatur secara umum maupun secara detail kota ini. Keberlanjutan kota Jakarta ini sangat dipengaruhi oleh konsep yang dibuat pada awal pembangunanya, suatu bentuk kompak tidaklah mengindikasikan kekakuan dan tidak fleksibel. Tetapi kota kompak cenderung menata secara structural dan efisien serta iniintens.
KESIMPULAN.
Kota kompak merupakan kota yang sederhana dan mengehemat energy, bentuk kota kompak sulit diaplikasikan secara menyeluruh, tetapi dapat di adopsi secara bagian kecil. Di Indonesia sendiri pengadobsianya tidak mampu secara penuh, mengingat Indonesia belum menjadi Negara maju seperti korea. Tetapi ada beberapa perangkat dari compact city yang bisa di adobsikan secara perlahan sperti high density yang telah diterapkan di kota seoul Korea Selatan.
Jumat, 20 Mei 2011
KOTA MODERN
Tema : kualitas kota.
Pokok pikiran : kualitas hidup dikota besar sangat dipengaruhi oleh faktor kenyamanan, sehingga merubah mindset orang untuk selalu mendapatkan kenyamanan.
Pendahuluan.
Kota merupakan tempat hidup yang terbaik, inilah pola pikir manusia modern saat ini. Manusia yang hidup pada abad sekarang ini cenderung ingin mendapatkan fasilitas terbaik, serta layanan yang terbaik juga. Kota menyediakan sebagian keinginan manusia yang membuat manusia memburu kota sebagai tempat hidup dan tempat huni atau bahkan tempat kerja. Pada hakikat nya jarang sekali kota - kota yang memberikan tempat hidup, tempat huni dan tempat kerja sekaligus, tetapi pada kota – kota modern, hal – hal ini sudah dipikirkan dari sebelum permasalahan muncul. Yaitu para perencana kota yang berpandangan menyeluruh selalu memikirkan tempat kerja yang dekat dengan tempat huni hal ini dilakukan demi kenyamanan dan keefesienan waktu yang dimiliki, serta menghindarkan para pekerja yang komuter pada area kota. Pekerja komuter dinilai tidak efektif dan kurang memberi rasa nyaman terhadap pekerja.
Kota modern tidak hanya menitik beratkan pada fisik kota saja, tetapi lebih menyeluruh lagi dengan berpandangan bahwa kota adalah dan sejarah kota membentuk satu keasatuan hati kota modern yang nyaman untuk ditinggali, baik itu tempat tinggal, tempat bekerja. Bentukan fisik kota sangat dipengaruhi oleh sejarah kota yang mengikat, paduan dari sejarah dan pembangunan modern membentuk bentukan fisik yang unik dan menjadi ciri khas serta daya tarik tertentu bagi kota – kota modern. Fisik yang dominan dengan sejarah biasa nya di abadikan guna mengenang sejarah tersebut, sementara fisik yang dieksplorasi oleh sentuhan modern selalu menjadi pusat perubahan baru guna bergerak dari masa atau waktu tertentu. Sementara sosial sangat erat kaitanya dengan dengan budaya, budaya dapat membentuk ruang sedemikian rupa dan hal ini dapat dipelajari secara luas, seperti orang eropa selalu mempunyai kecenderungan bersifat aktif (ruang sebagai tujuan pembentukan massa), hal ini memungkinkan bangunan mengelilingi ruang, selain itu tekstur tanah yang mendukung dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan ruang aktif. Sedangkan orang asia walaupun tidak keseluruhan, memiliki kecenderungan bersikap pasif (ruang sebagai akibat pembentukan massa) hal ini dikarenakan karena budaya asia yang cenderung simpel.
Kota sangat dipengaruhi oleh ekonomi, ekonomi pada kota dapat terbentuk secara teori ekonomi sebagai pendekatan atau ekonomi terbentuk berdasarkan budaya yang menekankan pada aspek sosial yang mempunyai budaya dalam perekonomian. Budaya dalam ekonomi merupakan faktor eksternal untuk mempengaruhi secara langsung kegiatan ekonomi maupun bentukan fisik ekonomi dari suatu kota. Tetapi budaya dapat menjadi faktor yang penting unutuk melihat kecenderungan ekonomi suatu kota itu berjalan atau berkembang. Karena sangat erat budaya dapat menjadi kebiasaan ataupun panutan – panutan yang dapat membawa ekonomi itu bergerak kearah kecenderungan tertentu. Sementara sejarah suatu kota hanya menjadi pengalaman dalam proses ekonomi yang berjalan dan berkembang disuatu kota. Sejarah dapat membentuk budaya, dan budaya itu dapat mempengaruhi ekonomi, tetapi sejarah tidak dapat mengintervensi ekonomi secara langsung. Karena sejarah kota tidak memiliki peran yang signifikan dalam perekonomian.
1. Kota modern tempat hidup yang nyaman.
Hidup dikota modern menjadi impian semua orang, kota modern mampu menyuguhkan daya tarik yang luar biasa. Sehingga banyak sekali orang tertarik untuk tinggal dan hidup dikota modern. Kota modern sendiri memiliki standart kenyamanan yang tinggi, dengan definisi nyaman yang berbeda – beda antara setiap orang. Tetapi kenyamanan dapat dirasakan bersama apabila dalam segi layanannya sudah maksimal dan menyeluruh. Dibawah ini beberapa persepsi nyaman yang mampu didefinisikan.
a. Fasilitas yang baik dan lengkap.
Manusia modern memilih kota sebagai tempat tinggal, tempat hidup dan tempat bekerja salah satunya dengan melihat fasilitas yang ada didalam kota tersebut, infrastruktur yang melimpah dan mencukupi semua kebutuhan masyarakat merupakan kenyamanan tersendiri bagi masyarakat tertentu. Fasilitas umum yang memang dirancang dan dibentuk oleh pemerintah secara seragam dan menyebar merupakan kebutuhan masyarakat yang mampu dipenuhi oleh pemerintah. Bentuk kebutuhan – kebutuhan bersama ini dapat mendorong kelengkapan fasilitas suatu kota. Kota modern mengunggulkan fasilitas lengkap dan perawatan yang baik menjadi daya tarik tersendiri untuk orang bertempat tinggal dan hidup dikota itu. Fasilitas yang lengkap tidak hanya pengaruh dari pemerintah, tetapi swasta dan para ekonomian berperan dalam memenuhi fasilitas yang dibutuhkan karena kepentingan yang berbeda – beda.
b. Pekerjaan yang bergengsi.
Pada daerah perkotaan yang modern saat ini, memiliki area pekerjaan yang dekat menjadi konsen tersendiri. Pekerjaan yang dekat dapat menimbulkan rasa aman dan rasa tertarik terhadap kawasan tersebut, karena selain dapat mengefesienkan waktu pekerjaan yang dekat juga dapat menimbulkan rasa semangat dan dapat membawa keluarga untuk tinggal ditempat tersebut. Kota modern memberikan gradasi pekerjaan yang berbeda – beda, sehingga terkadang kota memberikan pekerjaan yang dianggap memiliki gengsi yang lebih tinggi dibanding desa atau daerah semi kota. Perbedaan berdasarkan gengsi inilah yang menarik penduduk untuk bekerja dikota, apalagi perbedaan gengsi ini mempengaruhi perbedaan pendapatan yang signifikan. Sehingga orang – orang desa melakukan urbanisasi yang malah akan membebani kota dalam kouta kota. Sebaiknya kota memang harus menyediakan pekerjaan yang mempunyai gengsi tinggi, tetapi kota juga harus mampu mengontrol urbanisasi.
c. Terdepan dalam segala hal.
Kota selalu up to date terhadap teknologi terbaru, tetapi kota juga menerima info terdepan baik positif ataupun negatif, hal ini yang membuat kota ditempatkan sebagai tujuan nomor satu bagi barang – barang negatif ataupun nomer satu dalam menerima infomasi. Kota memang seharusnya mutakhir terhadap apapun, tetapi pada hakikat nya haruslah ada filter yang mampu membatasi kemutakhiran kota ini. Kota ideal ataupun kota modern memiliki semua ini merupakan daya tarik dan kekuatan yang dapat menjadi hal yang positif dan negatif. Dalam perkembangannya kota menjadi wadah untuk semua kegiatan yang modern, baik itu yang privat dan non privat. Secara khusus kota modern haruslah memiliki teknologi yang mutakhir, fasilitas yang terbaru dan telengkap, visual yang artistic dan memiliki daya jual, serta memiliki kerangka ilmu ekonomi terbaik dalam penerapanya.
2. Paradigma kota modern sebagai kota nyaman.
Kota yang nyaman memiliki banyak pandangan terhadapnya, termasuk juga kota modern, banyak sekali yang beranggapan kota modern adalah kota yang nyaman. Tapi hl ini harus melalui pembuktian terlebih dahulu, sedangkan kota yang nyaman adalah kota modern itu juga harus melalui pembuktian yang akurat terlebih dahulu juga.
a. Kota dengan sejarah rupawan.
Sejarah kota merupakan investasi tersendiri dalam menentukan bentukan kota maupun menentukan budaya kota itu. Sejarah yang baik dapat mencerminkan tatanan kota yang baik berdasrkan hirarki maupun berdasarkan kehidupan kota tersebut. Sejarah yang kurang menguntungan akan memberi akibat terhadap kurang harmonisnya susunan bentukan kota serta kurang hidupnya suasana kota secara menyeluruh.
b. Life style sebagai tri sula kota
Mengandalkan gaya hidup sebagai ujung tombak untuk menghadapi tantangan globalisasi merupakan paradigma yang dibuat untuk kota modern. Karena gaya hidup mampu menyumbangkan bentukan – bentukan kota yang membentuk suatu kesatuan baru sebagai hasil pengembangan budaya. Yang pada hakikatnya dapat di manfaatkan untuk kota modern menghadapi era globalisasi baik dari segi ekonomi maupun sosial hingga fisik yang menjadi hal penting dalam susunan kota modern.
3. Kota modern sebagai kota ideal.
Kota modern dipandang sebagai kota yang maju dan mampu memenuhi kebutuhan hidup orang banyak, terutama kualitas kehidupan yang mumpuni menjadi hal wajib pada kota modern. Kota ideal adalah kota yang mampu menyelaraskan sosial, fisik, dan ekonomi berbalut dengan budaya dan sejarah yang dimiliki oleh kota tersebut.
a. Masyarakat Sejahtera dalam financial
Kota modern harus didukung oleh masyarakat yang sejahtera dalam financial, walaupun tidak semua masyarakat golongan keatas, tetapi setidaknya kota modern mampu mengangkat masyarakat nya menjadi masyarakat kelas elit walaupun tidak mapan. Artinya walaupun masyarakat nya kelas bawah, tetapi kota tersebut tetap menyediakan fasilitas kelas satu untuk masyarakat itu.
b. Kota terdepan dalam pelayanan
Kota modern harus menyediakan pelayanan dan selalu mengedepankan layanan nya guna menarik para human urban untuk tinggal dan menetap pada kota modern itu. Pelayanan- pelayanan yang dikedepan kan adalah pelayanan – pelayanan umum yang mampu memenuhi kebutuhan para pengguna kota atau masyarakat umum.
c. Visual kota mengundang pesona
Kota yang ideal dan modern dapat dilihat dari fisiknya, secara visual kota terlihat tertata. Secara kenyamanan dapat dirasakan langsung dan tidak perlu melihat dengan cara - cara yang lain lagi. Karena visual dan pesona telah merubah rasa ketidaknyamanan menjadi sesuatu yang lebih menarik dan mengundang.
Study kasus
Beauty of Milan
Karakteristik Milan
Milan merupakan kota yang berada pada Negara Italia, kota yang berada pada bagian Eropa yang cenderung menganut budaya dan sejarah eropa. Milan adalah kota yang memiliki daya tarik untuk orang hidup disana. Biaya hidup dikota Milan mungkin mahal dan berbeda dengan kota – kota di eropa lainnya. Milan ialah kota yang dinamis dan sangat progresif dalam banyak cara, Milan bukan lah tempat turis seperti roma tapi bahkan Milan lebih baik dalam beberapa hal. Di Milan banyak orang asing yang tinggal dan menetap sehingga menyuguhkan budaya yang campuran dan beragam di kota ini. Milan adalah kota bisnis internasional, tetapi masalah – masalah kemiskinan dan tunawisma juga masih mendera kota Milan. Sama seperti kota – kota yang lain.
Secara fisik terletak diwilayah Lombardy, populasi penduduk nya mencapai 1,3 juta, kota Milan merupakan kota industry terbesar di italia dan banyak sektor yang berbeda yaitu manufaktur tekstil dan pakaian, pabrik mobil, kimia, alat – alat mekanik, dan mesin berat serta industry lainya adalah pariwisata dan fashion .
Sejarah dan seni.
Milan berada pada tempat yang strategis, yaitu pintu gerbang kesemenanjung italia yang selalu menjadi tempat pertempuran pada masa dahulu.
Secara sejarah Milan adalah kota Kristen yang dimiliki oleh kerajaan romawi, secara tidak langsung bangunan – bangunan kuno Milan terdapat gereja – gereja yang kental dengan budaya kristiani dan romawi. Dalam hal seni, bangunan – bangunan kuno ini memiliki gaya artistic tersendiri sehingga banyak orang yang tertarik pada kota ini baik secara fisik maupun secara sejrah dan budayanya.
Kualitas hidup Milan
Kualitas hidup di Milan dapat dicerminkan oleh kualitas hidup Negara italia.
Peringkat | Negara | nilai | PDB/kapita(PPP) dlm USD | Peringkat PDB/kapita | perbedaan peringkat PDB dan IKH |
1 | Ireland | 8.33 | 36790 | 4 | 3 |
2 | Switzerland | 8.07 | 33580 | 7 | 5 |
3 | Norway | 8.05 | 39590 | 3 | 0 |
4 | Luxembourg | 8.02 | 54690 | 1 | -3 |
5 | Sweden | 7.94 | 30590 | 19 | 14 |
6 | Australia | 7.93 | 31010 | 14 | 8 |
7 | Iceland | 7.91 | 33560 | 8 | 1 |
8 | Italy | 7.81 | 27960 | 23 | 15 |
9 | Denmark | 7.8 | 32490 | 10 | 1 |
10 | Spain | 7.73 | 25370 | 24 | 14 |
Tabel : indeks kualitas hidup
Dari tabel diatas, Negara italia menempati peringkat delapan dalam indeks kualitas hidup tetapi pada PDB / perkapita menempati urutan ke duapuluh tiga yang ini berarti terjadi kesenjangan antara masyarakat satu dan yang lainya. Akan tetapibila kita menarik garis ke kota Milan, kota Milan ditempati oleh para pengusaha yang memiliki kelas elit sehingga sangat sedikit sekali kesenjangan yang terjadi di kota Milan.
Pesona dan life style Milan
Pesona kota Milan selain fisik kota Milan yang mencerminkan sejarah dan peradaban, Milan juga memiliki pusat kota kuno yang mempunyai bangunan tinggi dan menarik. Secara life style kota Milan merupakan kota mode yang termutakhir, dengan pusat industri manufaktur dan pakaian hal ini memungkinkan Milan sebagai kota busana yang mewah dan berkelas.
Selain Milan sebagai kota yang artistik dalam bentukan kota, kota Milan juga memiliki life style yang mahal, terutama dikalangan menengah keatas. Sehingga kota Milan menjadi daya tarik untuk orang – orang menengah keatas saja.
Milan sebagai kota modern.
Milan merupakan kota modern dalam hal seni, teknologi, dan bentukan kota, paduan dari keteraturan jalan yang dibentuk secara melingkar membuat kota ini mudah untuk diakses dan simpel, bangunan – bangunan yang artistik dan menarik membuat daya jual kota ini menjadi lebih tinggi. Pelayanan termutakhir dan kualitas hidup yang cukup tinggi menambahkan kesan kota Milan sebagai kota yang modern pada saat ini.
Langganan:
Postingan (Atom)